Sabtu, 08 Juni 2013

Tentang Anak Kakak

Tentang Anak Kakak
ASS WR WB
Hasil gambar untuk adik kakak
Ibu, saya adalah tante dari beberapa keponakan, salah satunya sebut aja "X", laki-laki (6 tahun). Saya nggak tahu harus mulai dari mana, bolehkah saya sedikit curhat???
Dari mulai lahir sampai sekitar umurnya 4 tahun, keponakan saya dan ortunya tinggal bersama kami (Bapak, ibu, dan saudara ibunya yang lain termasuk saya). Semenjak sekitar umurnya 6 bulan hingga sekaranglah saya merasa sbg orang yang sangat SESAK, dan bahkan terkadang berfikir "TUHAN TIDAK ADIL. .. (???)

Keponakan sering dibentak, , .dipukul, bahkan dulu kalau orangtuanya berantem didepan anaknya, dan si anak menangis ketakutan, maka si anak malahan dimarahin
Ketika ponakan saya berumur 4 tahun, kaka saya ngontrak rumah sendiri, jadi pisah sama orangtua kami. Dan sekarang kakak saya dan suaminya berpisah (belum cerai), ibunya (kaka saya) dan anaknya (ponakan saya) tetap tinggal di kontrakan. Bapaknya terkadang saja datang dan mengajak anakanya jalan-jalan. Saya pikir dengan berpisahnya kakak saya dan suaminya, akan membuat "kelakuan" kaka saya berubah, ternyata nggak bu...

Kalau ibunya kerja, dan anaknya sekolah, ponakan saya akan dititip di rumah embahnya. Jadi sampai dengan sore ia akan bersama saya, pembantu, dan embahnya. seingkali saya denger ibunya ngomong yang nggak pada tempatnya, seperti:
"bunda tahu, kamu seneng ayah dateng, soalnya karena dikasih duit kan, kamu mau duitnya aja kan?" (ayahnya kalau dateng, suka ngasih ponakan saya "uang jajan" atau "udah deh bang terserah , kalo nggak mau diurusin ya udah?" (sering banget saya denger).
Ibu, mungkin hanya sedikit yang saya denger, bagaimana kalau ponakan saya itu dirumahnya.... berapa banyak omongan kasar dan kekerasan fisik yang dia terima, saya nggak bisa bayangin..
Pukulan yang keras, udah sering saya liat bu, dan ponakan saya cuma meringis dan tersenuyum kecut seakan sudah terbiasa. suatu kali saya ngeliat pahanya ada tanda biru, trus ponakan saya bilang " bekas dicubit bunda..."

Ibu , tangan kanan keponakan saya agak sulit digerakkan, dan saya yakin 99% itu karena ibunya sering menarik tangannya dengan kasar ( ini dilakukan ibunya dari dulu sampai sekarng).

Ibu, saya sering bilangin kalau "perlakuannya" nggak baik buat perkembangan jiwa anaknya, dari mulai dengan cara yang lembut sampai cara yang agak kasar "suara saya mulai meninggi atau saya sambil menangis", tapi dia cuma membela dirinya kalau apa yg dilakuinnya itu benar...Dan jeleknya saya sering nggak tahan dan saya "nasehatin" kakak saya itu di depan anaknya, jd anaknya sekarang suka membantah ibunya (mungkin ponakan saya tahu saya "membela" dirinya)

Ibu, saya tahu saya hanyalah TANTEnya dan bukan ibunya, tapi saya nggak rela bu kalau ngeliat ponakan saya diperlakukan kaya gitu sama ibu kandungnya sendiri...
Saya juga udah bilang sama orangtua (bapak dan ibu) kalau kaka saya itu kasar sama anak dan saya berharap orangtua kami mau nasehatin kaka saya, kayaknya kok orangtua nggak bertindak apa-apa...

Ibu, dalam shalat, ponakan yang saya doain secara khusus cuma X ini bu.. bahkan kadang saya berdoa pada Allah SWT mungkin lebih "baik" "ambil"aja bu ponakan saya itu, daripada hidupnya menderita ... Ibu, saya minta bantuannya bu menghadapi masalah ini, hanya Allah SWT yang bisa balas kebaikan ibu.
Wassalam

hgh_selena@..........

JawabanWassalamualaikum wr wb.

Mba Selena...yang yang baik hati
masalah yang sedang dihadapi sangat kompleks, tapi marilah kita urai satu persatu,
1. Sebaiknya dorong orang tua untuk melakukan tindakan terhadap kakak mba selena, agar secepatnya memperbaiki hubungan suami-isteri karena walau bagaimana pun hubungan tersebut sudah tidak benar (terpisahnya suami dari isterinya dengan tidak adfa alasan yang jelas). Seharusnya sang isteri mengikuti suami untuk bisa hidup serumah.Ketidakjelasan hubungan tersebut akan membawa dampak yang tidak baik bagi anak maupun kedua orang tuanya

2. Berilah pemahaman pada kedua kakak mba selena, sikapnya terhadap suami/ isteri dan anaknya akan memberikan dampak yang tidak baik, katakan jika ada permasalahan antara suami isteri selesaikan berdua jangan melibatkan/ didepan anak,karena semuanya akan dicontoh oleh anak.

3. Sampaikan pada kedua kakak mba selena, bahwa memperlakukan anak dengankekerasan tidakakan menyelesaikan masalah bahkan akan menimbulkanmasalah baru, anak akan menyimpan dendam sehingga ia tidak memiliki uswah dan nilai hidup, jangan jadikan anak sebagai pelampiasan rasa marah kedua orang tuanya

4. Lakukan terapi pada ponakan mba selena dengan cara :

a. bahwa kedua orang tuanya sangat menyayanginya, tentunya rasa sayangnya ia ungkapkan dengan cara yang berbeda tidak seperti tante, tanyakan padanya ia ingin ayah ibunya bersikap bagaimana terhadapnya

b. suruhlah kedua kakak mba untuk meminta maaf pada anaknya atas segala sikap yang sudah dilakukannya, dan katakan pula pada keponakan mba untuk memaafkan semua kesalahan yang dilakukan kedua orangnya, orang tua juga manusia yang sempat berbuat salah, suruhlah orang tuanyauntuk berjanji tidak memperlakukannya dengan kasar

c. berilah sentuhan, pelukan dan ciuman dari orang-orang di sekitarnya termasuk kedua orang tuanya dan berhentilah melakukan tidakan kasar (fisik).

d. Alternatif terburuk jika kedua orang tuanya belum ada perubahan sikap, untuk sementara waktu tinggallah dengan mba selena sampai mentalitasnya membaik (misalnya mba selena yang pindah rumah atau suruh kakak mba selena yang pindah mengikuti suami dan untuk beberapa saat biarkan anaknya menentukan dengan siapa ia ingin tinggal untuk sementara waktu)

Nah mba selena mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, bersabarlah...jadikanlah mendidik ponakan sebagai latihan mendidik anak mba selena kelak. Semua pasti ada hikmahnya, berusahalah semaksimal mungkin untuk, takdir itu hanya ada di tangan Allah, yang harus kita lakukan adalah menyempurnakan ihtiar, berdo'a dan tidak berputus asa akan rahmat Allah


Pengasuh
Ummi Rina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BADAN PENASIHATAN

PEMBINAAN DAN PELESTARIAN

PERKAWINAN (BP-4)