Sabtu, 08 Juni 2013

Tentang Ibu

Tentang Ibu
Hasil gambar untuk ibu
Assalamualaikum wr. wr

saya seorang ibu rumah tangga berusia 25 tahun yangmempunyai banyak sekali masalah.
Baik masalah dari masalalu maupun sekarang.Sampai saya bingung harus memulaidari masalah yang mana.saya merasa kehilangan arah terutama dalam masalah agama.

Mungkin untuk surat pertama saya akan menanyakan sikap apa yang harus saya ambil terhadap Ibu saya. Saya sangat mencintai dan menyayangi ibu,tapi terkadang sikap Ibu begitu membingungkan terutama bila beliau merasa kekurangan dalam segi materi.Dulu,sewaktu ibu masih menikah dengan Ayah, semua kebutuhan tercukupi.tapi sekarang ibu sudah lamabercerai. Dan bila ibu merasa kekurangan dalam segi materi dia akan marah,kesal,dan menuangkan semuanya kepada anak-anaknya dengan cara menyindir atau complain sepanjang hari.

Terkadang perkataan yang dikeluarkan tidak pantas dikeluarkan didepan ponakan-2yang masih berusia 8 dan 1 tahun.saya bingung harus bagaimana.Saya juga merasa bersalahdan mempunyai dosa banyak terhadap Ibu saya.Sekarang ini memang saya tidak tinggal bersamaIbu,melainkan bersama suami.Tapi kakak wanita sayayang serumah dengan Ibu sering sekali medapat masalahini.terima kasih atas sarannya.

Ukhti A

Wassalamualaikum
ukhti yang baik,

Ukhti jika usia telah mulai lanjut maka sikap orang tua akan kembali seperti anak kecil, mungkin begitu juga yang dihadapi oleh Ibu, kita anaknya harus maklum dan berlapang dada menghadapi sikapnya, jangan diambil hati perkataan-perkataannya abaikanlah, cuma perlu disampaikan dengan cara yang baik pada Ibu tidak baik marah-marah tanpa alasan apalagi dihadapan anak kecil.

Sampaikan bahwa anak-anak Ibu sangat mencintai beliau, cuma rasa cinta itu tidak bisa kami wakilkan seluruhnya dengan materi apalagi kondisi kami sudah memiliki tanggung jawab lain yang harus kami tanggung (berkeluarga). Jika kami punya uang tentu kami pun tak perlu disuruh akan berbagi pada Ibu, tapi rejeki berupa materi itu tidak selamanya ada kan Bu. Kami mohon maaf jika semua kebutuhan Ibu belum bisa kami penuhi seluruhnya. Mungkin sebaiknya kita semua harus berhemat, gaya hidup kita harus berbeda saat ada ayah dengan sekarang tanpa ayah. Jika Ibu merasa tersinggung oleh sikap kami, kami mohon Ibu membicarakannya baik-baik agar kami faham dan kita bisa carikan jalan keluarnya dengan baik

Dibiasakanlah untuk selalu mengkomunikasikan semua perasaan kita dan perasaan Ibu agar tidak ada salah faham, mulanya akan sulit tapi lama-kelamaan kita akan piawai dalam menyelesaikan masalah seperti ini. InsyaAllah ibu akan mengerti, beliau pun punya Ibu juga (nenek atau ibu mertuanya) pasti beliau akan mengerti.

Ingatlah seburuk apapun sikap seorang Ibu, pintu maafnya akan selalu terbuka bagi anak-anaknya, sebaliknya kita anak-anaknya selalu berhitung maaf dan selalu menuntut sikap yang sempurna dari orang tua kita.

Semoga Allah membukakan pintu hati Ibu ukhti, agar beliau sadar akan kehilafannya

Pengasuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BADAN PENASIHATAN

PEMBINAAN DAN PELESTARIAN

PERKAWINAN (BP-4)